Oleh karena itu perlu disiapkan bekal dari dunia (alam) ini. Badan adalah ibarat kendaraannya yang menyampaikan kepada alam ini. Ia membutuhkan persiapan badan serta pemeliharaannya. Sesungguhnya badan itu terpelihara dengan memberikan padanya makanan dan lain lain yang sesuai dengan selera dari kebutuhannya, Dapat juga menolak darinya, sebab sebab kebinasaan, yang meniadakan badan itu.
Ia memerlukan dua tentara untuk menarik makanan itu, yakni tentara bathin, ialah nafsu syahwat dan tentara dzahir, ialah tangan dan anggota angggota badan yang menarik makanan. Maka terjadi didalam hati, apa yang dihayatinya dari keinginan keinginan itu. Dijadikanlah badan itu alat keinginan.
Untuk menolak itu juga diperlukan dua tentara, yaitu "marah" yang menolak segala yang membinasakan dan menuntut balas dari musuh. Dan tentara dzahir, yaitu tangan dan kaki, dimana dengan tangan dan kaki itu dapat bekerja menurut kehendak marah.
Semua itu adalah hal diluar badan, maka anggota anggota dari badan itu seperti alat senjata dan lainnya.
Orang yang memerlukan makanan, selama ia tidak mengenal makanan itu, maka tidak bermanfaat baginya, keinginan dan kesukaan pada makanan itu, Ia memerlukan dua tentara untuk mengenalnya. Tentara bathin yaitu pancaindera pendengaran, penglhatan, penciuman dan penyentuhan dan alat perasa lidah. Sedangkan tentara dzahir yaitu mata, telinga, hidung dan lain lain.
Jumlah tentara hati dibagi menjadi tiga jenis:
Pertama : Jenis pembangkit dan pendorong, adakalanya kepada penarikan yang bermanfaat yang sesuai, seperti nafsu syahwat. Dan adakalanya kepada penolakan yang mendatangkan mudlarat, yang tidak bermanfaat, seperti marah. Kadang kadang dikatakan seperti penggerak itu Kemauan.
Kedua : Penggerak anggota badan untuk menghasilkan maksud maksud itu. Dan dikatakan tentang yang kedua ini kekuasaan, yaitu tentara yang berkembang pada anggota angota badan lainnya. Terutama sendi sendi dan anggota anggota badan yang tumbuh pada sendi sendi badan.
Ketiga : Yang ingin mengetahui dan ingin mengenal semua hal, seperti mata mata yaitu kekuatan penglihatan, pendengaran, penciuman, perasaan dengan lidah dan penyentuhan. Ini berkembang pada anggota anggota badan tertentu. Dan biasa disebut sebagai ilmu dan perasaan.
Bersama dengan masing masing tentara bathin ini ada tentara dzahir, yaitu anggota anggota badan yang tersusun dari lemak, daging, urat, darah dan tulang, yang meyediakan kelengkapan untuk tentara itu, Maka kekuatan menggenggam sesungguhnya adalah dengan jari, kekuatan melihat dengan mata dan begitulah tentang kekuatan kekuatan yang lainnya.
Disini tidak membicarakan tentang tentara zahir yakni anggota anggota badan, karena ia termasuk 'alamul mulki wasy syahadah. Yang dibicarakan adalah apa yang diperkuat dengan tentara tentara yang tidak mampu dilihat.
Jenis ketiga inilah yang megetahui keseluruhan ini, yang terbagi kepada yang menempati tempat tempat zahiriyah, yaitu pancaindera yang lima, Yakni pendengaran, penglihatan, penciuman, perasaan lidah dan penyentuh. Dan yang menempati pada tempat tempat bathiniah, yaitu rongga rongga otak, dan itu juga ada lima,
Sesungguhnya manusia, sesudah melihat sesuatu itu, memejamkan kedua matanya. Ia akan memperoleh bentuk dalam dirinya, yaitu Khayal. Kemudian bentuk itu kekal padanya, disebabkan karena sesuatu yang menjagakannya, yaitu tentara penjaga. Ia kemudian bertafakur pada yang dijagakannya, lalu disusunnya sebagian yang demikian kepada yang sebagian. Kemudian ia mengingat apa yang telah dilupakannya dan ia kembali padanya. Kemudian dikumpulkannya sejumlah pengertian dari yang dirasakan dalam khayalannya, dengan perasaan yang bersekutu diantara yang dirasakan dengan pancaindera itu,
Dalam bathin ada perasaan yang bersekutu, khayalan, pemikitran, ingatan dan hafalan. Jika Allah tidak menjadikan kekuatan akan hafalan, pikiran, ingatan dan khayalan, maka otak itu adalah kosong, sebagaimana kosongnya tangan dan kaki. Maka kekuatan kekuatan itu adalah tentara bathiniah dan tempatnya juga bathiniah,
Inilah segala macam tentara hati.