Apabila seseorang telah melaksanakan perjalanan yang seimbang diantara syari'at lahir dengan batin, dalam jalan tertentu menuju maksud yang dituju, maka dia akan banyak bertemu dengan penglihatan-penglihatan batin dan pemandangan serta pengalaman. Tercapailah Insan Kamil (Manusia Sempurna). Orang ini bertambah dekat kepada Tuhan, Tuhan menjadi matanya untuk melihat, telinganya untuk mendengar. Dia pun menjadi lah Wali Allah. Yakni orang yang mendapat limpah karunia Illahi, sehingga ia berbeda daripada manusia biasa. Dapatlah dia melaksanakan pekerjaan-pekerjaan besar karena jiwanya atas ijin Allah'
Kata ahli shufi: " Seorang Nabi diberi anugerah Irhash, sanggup melaksanakan pekerjaan luar biasa, karena akan menghadapi pekerjaan luar biasa. Bagi Rasul-Rasul diberikan mu'jizat. Musa dapat membelah laut, Isa dapat menghidupkan orang mati, Muhammad SAW dapat mengalahkan ketasihan lidah manusia dengan wahyu, dan dapat mengalirkan air dari ujung jari-jarinya untuk memberi minum beribu-ribu orang yang kehausan. Adapun wali-wali itu diberi pula karomah (keramat), Artinya tingkat kemuliaan istimewa. Menurut sabda Tuhan: "Sesungguhnya Waliullah itu tidaklah pernah merasa takut dan tidak pernah merasa dukacita.
Waliullah itu kata mereka dapat berhubungan dengan alam ghaib yang lain. dengan dunia rohani, dan dengan malaikat dan dengan jin.
Semua pengalaman-pengalaman ini telah mulai tumbuh dalam zaman perkembangan shufi di abad ketiga dan keempat.
Sekarang timbul pertanyaan: " Apakah memang ada Waliullah itu ? "
"Tentu!"
Bertambah besar jiwa manusia, bertambah dalam dia memasuki alam kerohanian, bertambahlah baginya rahasia yang tidak akan dapat dicapai oleh orang lain, yang hanya dirintang dan dibimbing oleh persoalan kebendaan. Didalam Al Qur'an ada satu anjuran mengerjakan sholat Tahajjud. Yaitu bangun tengah malam dari enaknya tidur dan diwaktu orang lain sedang nyenyaknya. Maka hening sepilah alam sekeliling dan dapatlah seseorang mengumpulkan ingatannya kepada Tuhan Semesta.
"Dan ditengah malam sujudlah kepadaNya dan bertasbihlah kepadaNya dalam malam yang panjang, karena kami akan memikulkan kepadamu kata-kata yang berat"
Dalam ayat yang lain: "Dan semoga Tuhan akan menganugerahkan kepadamu kedudukan yang terpuji"
Kalau diperhatikan dari segi ilmu alam tentang pengaruh ether lebih dekat hal ini kepada penerimaan kita bahwa ether di waktu malam lebih jernih daripada siang hari.
Maka anjuran-anjuran berdoa dan wirid-wirid dan amalan tertentu memang ada di dalam Qur'an dan memang banyak pula hadistnya yang sahih. Diberi peringatan bahwasanya amalan dan wirid itu akan membawa kesan-kesan bagi keteguhan jiwa, sehingga tidak gentar dan takut dan tidak duka cita lagi menghadapi hidup ini. Jiwapun bermandilah dengan cahaya (Nur), yang memberi sinar bagi alam sekeliling.
Tetapi orang-orang yang dianugerahi keistimewaan itu bukanlah terdiri dari manusia luar biasa, tetapi semua orang, termasuk kita, sanggup mencapai derajat waliullah itu, asal diisi syaratnya. Inilah agaknya penyempurnaan dari pada ayat : "Inna akramakum 'indal-Lahi Arqaakum" (Yang semulia-mulia kamu disisi Allah, ialah yang paling taqwa)"
Kalimat akrama (paling mulia) diambil dari karama (kaf, raa dan mim). Dan dari sinilah diambil kata keramat.
Oleh sebab itu maka orang-orang yang shaleh itu tidak perlu mempelajari sihir atau ilmu-ilmu ganjil pemagar diri, dan tidak perlu mempercayai tukang tenung dan ramal untukmmengetahui nasib.. Dia telah mendapatkan yang lebih dari itu, yaitu anugerah Tuhan, Karena dia dekat dengan Tuhan dengan jalan mensuci-bersihkan jiwa dari pada sifat-sifat yang tercela.